Mahasiswa Sebenarnya Jenius, Tapi Stres Sebab Ide-nya Sendiri

Mahasiswa harapan bangsa, yang menjadi penggerak roda pergerakkan kebijakan pemerintah, suara mahasiswa nyaring dengan aksi-aksi demonya. Namun penderita psikotik dari para sarjana adalah mengalami gangguan jiwa akibat tidak bisa menyalurkan idealisme mereka.

"Karena tidak tersalurkan, orang-orang jenius dan cerdas ini pada umumnya mengalami stress berat. Stress berkepanjangan tersebut kemudian diperparah dengan tidak melakukan pemeriksaan," kata Kepala Panti Sosial Bina Laras Sentosa Cengkareng, Sarima, Rabu  pukul 13.30.

Ya karena stres yang ditimbulkan dari berbagai faktor baik dari sistem akademis maupun tuntutan keluarga setelah usai melaksanakan kegiatan perkuliahan mau jadi apa nanti.

Stress yang dibiarkan itu kemudian akhirnya mengakibatkan otak sang penderita bermasalah. "Otaknya jadi korslet, akhirnya ya jadi terganggu kejiwaannya. Omongannya jadi meracau, lalu akhirnya lari dari rumah," kata Sarima.

Para mahsiswa yang dimaksud disini merupakan para sarjana muda yang lagi stres. Tidak ada lagi perhatian dari keluarga mereka, yang malu atas kondisi sarjana muda yang lagi stres.

Sarima menuturkan, pada umumnya saat dijaring pertama kali di jalanan, para sarjana stress tersebut sama sekali tidak bisa berbicara dengan jelas. "Mereka bahkan nggak tahu nama mereka sendiri siapa. Saat ditangkap petugas, mereka malah menyangka petugas kami teroris," kata Sarima.

Sarima menambahkan, sangat jarang ada pihak keluarga yang secara langsung membawa penderita ke panti sosial untuk dirawat. "Keluarga dari kalangan seperti itu biasanya sangat tertutup, tidak mau bicara banyak karena malu," ujar Sarima.

So semoga artikel diatas bermanfaat bagi kita semua, bermanfaat bagi kami maupun anda sebagai pembaca. Kami ucapkan banyak terimakasih telah mengunjungi situs ini, jika ada kritik atau saran silahkan poskan dikotak komentar untuk menyempurnakan situs ini.

Referensi lengkapnya lihat disini

1 Response to "Mahasiswa Sebenarnya Jenius, Tapi Stres Sebab Ide-nya Sendiri"