Kepribadian Otak Kanan dan Otak Kiri Hanya Mitos


Selama ini ada anggapan bahwa setiap orang cenderung lebih sering menggunakan salah satu sisi otaknya dibandingkan yang lain. Hal ini membuat mereka terbagi ke dalam dua kepribadian, yaitu kepribadian otak kiri dan otak kanan.

Si pemilik otak kiri dikatakan lebih logis, analitis, serta pemikir yang cenderung berorientasi pada detail. Sedangkan si pemilik otak kanan dianggap lebih kreatif, bijak tapi sekaligus subyektif.

Tapi ternyata, sebuah studi baru mengatakan klaim ini hanyalah mitos belaka. Dengan menggunakan magnetic resonance imaging (MRI), tim peneliti dari AS berupaya menyanggah klaim bahwa karakteristik setiap orang cenderung bergantung pada salah satu sisi otak, dikatakan dari situs jpnn.com.

Peneliti pun memindai otak 1.011 partisipan berusia 7-29 tahun untuk mengukur lateralisasi fungsi otak mereka. Yaitu proses spesifik yang berlangsung di masing-masing sisi otak dan menentukan kecenderungan fungsi kognitif seseorang, apakah didominasi oleh sisi kanan atau kiri.

Kemudian setelah mengamati koneksi jaringan otak masing-masing partisipan, peneliti pun menyimpulkan tak ada bukti yang mengindikasikan bahwa otak partisipan terlihat lebih kuat di salah satu sisi, baik itu kanan maupun kiri.

"Sejumlah fungsi otak memang terjadi di salah satu sisi. Bahasa cenderung diatur otak kiri, sedangkan pusat perhatian ada di sisi kanan. Namun tak ada kecenderungan seseorang memiliki jaringan otak yang lebih kuat di otak sisi kiri atau otak kanannya," kata ketua tim peneliti, Dr. Jeff Anderson seperti dilansir Newsmaxhealth, Jumat (27/9).

Peneliti juga mengatakan, meski karakteristik tertentu bisa jadi dikaitkan dengan fungsi otak kiri atau kanan, tapi bukan berarti otak mereka beroperasi dengan cara yang berbeda. "Kami hanya tidak melihat adanya pola di mana jaringan otak kiri lebih terkoneksi atau jaringan otak kanan yang lebih terhubung pada orang-orang tertentu," kata peneliti lain, Jared Nielsen yang juga mahasiswa jurusan neurosains dari University of Utah.

"Bahkan bisa jadi sebenarnya karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang itu tak ada hubungannya dengan salah satu sisi otak yang lebih aktif, lebih kuat atau lebih terkoneksi," pungkasnya.

Salmon Tak Mampu Pertahankan Kemampuan Otak

Mengkonsumsi ikan telah lama dipuji sebagai cara terbaik untuk menjaga otak tetap aktif dan mengurangi risiko stroke. Namun saat ini, para ilmuwan AS memercayai bahwa makan ikan dan kacang-kacangan tidak mampu memproteksi kemampuan otak secara sempurna.

Hal ini tentu bertentangan dengan penelitian sebelumnya. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa asam lemak omega 3 ditemukan dalam ikan, seperti salmon, kacang-kacangan, namun semuanya tak mampu menghentikan penurunan kemampuan otak, seperti dilansir dari okezon.com.

Penulis studi Eric Amman dari University of Lowa mengatakan, "Banyak manfaat dari omega 3 di mana dapat mencegah atau menunda penurunan kognitif, tapi sayangnya penelitian kami tak menemukan efek perlindungan pada wanita yang lebih tua."

"Selain itu, sebagian besar uji coba acak dari suplemen omega 3 belum menemukan efek. Namun, kami tak menyarankan bahwa orang-orang mengubah diet mereka berdasarkan hasil ini.”

Studi terdahulu menyebutkan bahwa ikan memiliki kemampuan untuk memangkas risiko depresi pasca-melahirkan, mengurangi risiko Alzheimer dan diabetes, stroke dan arthritis, serta membantu anak-anak tampil lebih baik saat ujian dan menambahkan harapan hidup dua tahun bagi seseorang.

Mr Amman mengatakan, "Para peneliti terus memelajari hubungan antara omega 3 dan kesehatan jantung, pembuluh darah dan otak."

"Kami tahu bahwa ikan dan kacang-kacangan bisa menjadi alternatif sehat untuk daging merah dan produk susu penuh lemak yang tinggi lemak jenuh."

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurology melibatkan 2.157 wanita usia 65-80 tahun yang terdaftar dalam uji klinis Women's Health Initiative untuk hormon terapi.

Para wanita diberi tes tahunan untuk berpikir dan kemampuan memori selama rata-rata enam tahun.

Tes darah dilakukan untuk mengukur jumlah omega 3 dalam darah peserta sebelum dimulainya penelitian.

Para peneliti tidak menemukan perbedaan antara wanita dengan tingkat omega 3 tinggi dan rendah dalam darah pada saat tes memori pertama.

Tidak ada perbedaan antara kedua kelompok dalam seberapa cepat kemampuan mereka berpikir yang menurun dari waktu ke waktu, seperti dilansir Dailymail.

Tips Agar Fungsi Otak Bekerja Maksimal




Mau tahu cara agar otak bisa bekerja lebih baik? Caranya gampang, sempatkanlah untuk melatih otak saat menjalani rutinitas harian.

Ya, hasil penelitian terbaru dari University of Texas di Dallas menemukan, seseorang yang menyempatkan waktu melatih otaknya bisa meningkatkan kesehatan dan mengurangi penurunan kognitif.

"Dalam studi itu, orang-orang yang menghabiskan tiga jam seminggu untuk belajar dan berlatih teknik otak, seperti menyaring detail yang berlebihan atau yang tak perlu dalam membuat keputusan. Kemudian setelah 12 minggu, peneliti menemukan bahwa para responden memiliki dorangan delapan persen aliran darah ke otak, yang merupakan sebagai penanda kesehatan otak mulai menurun pada usia 20-an," kata  Sandra Obligasi Chapman, Ph.D. selaku penulis penelitian tersebut, sebagaimana dilansir okezon.com.

Hasil penelitian itu pun sebenarnya bisa diperdebatkan karena peserta penelitian berusia lebih tua yaitu usia 56 sampai 71 tahun.  Tetapi prinsipnya, pelatihan otak bisa menguntungkan siapa saja.

 "Otak sangat sensitif terhadap rangsangan. Dengan stimulasi terus berulang, Fungsi otak akan menguat ," kata Gary Small, MD, Direktur UCLA Longevity Center dan rekan penulis Program Pencegahan Alzheimer .

Layanan populer seperti Lumosity, yang menggunakan game untuk memperkuat aspek kinerja otak, sangat besar untuk meningkatkan memori, kata Dr. Small. Tapi Anda juga bisa mengikuti beberapa trik sederhana untuk melatih otak mendapat fungsi yang terbaik. Mau tahu? Ulasan lengkapnya, ialah sebagai berikut:

Selalu mengambil waktu istirahat

Menjauhi sementara dari tekanan tugas harian selama tiga sampai lima menit akan meningkatkan produktivitas Anda. Penelitian menunjukan bahwa mengambil waktu rehat sejenak untuk meredakan ritme fungsi otak, sangat memungkinkan seseorang lebih banyak mendapat ide brilian berikutnya.

Berhenti multitasking ( mengerjakan dua pekerjaan sekaligus dalam satu waktu)

Bekerja lebih dari satu hal pada suatu waktu menempatkan otak Anda untuk overdrive, yang akan melelahkan lobus frontal, atau memperlambat efisiensi dan kinerja otak. Pecahkan proyek-proyek besar dalam interval 15 menit, dan fokus hanya pada satu proyek pada suatu waktu.

Orang Sukses Aslinya Nggak Pernah Siap untuk Berbisnis

Moskow : Perasaan siap seringkali menjadi kendala bagi para calon pengusaha untuk memulai bisnisnya. Namun hambatan tersebut tak berlaku bagi miliarder Richard Branson yang merupakan pengusaha dan investor asal Inggris.

Seperti melansir Business Insider, dari serangkaian pengalaman Branson menggapai keberhasilan bisnisnya, dapat dikatakan orang-orang sukses selalu mulai melangkah sebelum dirinya merasa siap, artikel ini diperoleh dari Liputan6.com.

"Pikirkan, terjun dan lakukan," ujar Branson saat mengatakan apa yang membedakan dirinya dengan kebanyakan orang saat memulai bisnis.

Pria pendiri Virgin Group yang mengelola lebih dari 400 perusahaan ini memutuskan untuk keluar sekolah saat dia berusia 16 tahun.

Dia bahkan tak punya banyak uang untuk memulai bisnis saat itu. Namun kemudian berkat kegigihannya dia berhasil mendirikan perusahaan majalah di usia remajanya tersebut.

Branson juga mau menandatangani kontrak dengan Sex Pistols dengan labelnya saat hampir setiap orang mengatakan band tersebut terlalu kontroversial. Tak hanya itu, bahkan meski tidak punya uang, dia berani mencarter pesawat sendiri.

Branson merupakan contoh yang paling tepat untuk menggambarkan bahwa kesuksesan tak perlu menunggu Anda merasa siap. Bagaimana tidak, dia memulai banyak bisnis dan ekspedisi tanpa sedikit pun merasa siap.
Meski tidak memiliki kualifikasi apapun di bidang bisnisnya, dia tetap berani membuka usaha. Dia tidak pernah menerbangkan pesawat dan tak tahu apapun soal mesin pesawat, tapi dia mendirikan perusahaan maskapai.

"Jika Anda mengerjakan sesuatu yang penting, maka Anda tak akan pernah merasa siap," ujar Branson. Hal ini karena tantangan kerja dan kesenangan memulai bisnis akan membuat Anda merasa bingung.

Ubah Persepsi Keliru tentang Anak Autis

Persepsi keliru yang berkembang di masyarakat mengenai individu dengan spektrum autisma atau orang awam biasa menyebutnya sebagai anak autis, membawa dampak buruk bagi anak autis juga keluarga, terutama orangtuanya. Pemulihan anak autis menjadi terkendala karena banyak orang yang tidak mengerti dan menerima keberadaan anak autis ini.

Meski kesadaran masyarakat mulai tumbuh terkait keberadaan anak autis, rupanya pengertian dan penerimaan terhadap anak autis masih rendah.

"Kesadaran tentang keberadaan anak autis sudah tumbuh, namun masyarakat belum mengerti dan menerima anak autis yang memang sangat membingungkan dari proses berpikir dan perilakunya," jelas Ketua Yayasan Autisma Indonesia (YAI) dan psikiater anak, dr Melly Budhiman, SpJK, seperti dilansir dari situs kompas.com.

Melly mengatakan penerimaan anak autis punya peran penting terhadap keberhasilan pemulihan anak autis yang unik. Tanpa penerimaan dari lingkungannya, anak autis tidak memiliki kepercayaan diri dan akan terus menjadi korban bullying serta masih mungkin mengalami diskriminasi terutama di sekolah.

Rendahnya pengertian dan penerimaan terhadap anak autis juga berdampak pada orangtua dengan anak autis. Orangtua sulit membawa anak autis untuk bisa beradaptasi dengan lingkungannya, karena merasa khawatir atau bahkan malu, akibat tidak adanya pemahaman yang baik dan kurangnya penerimaan dari masyarakat.

Menurut Melly, anak autis dan orangtuanya paling membutuhkan pengertian. Dan memang butuh upaya lebih banyak untuk bisa membuat masyarakat mengerti kondisi individu dengan gangguan spektrum autisma ini.

Meski begitu, penerimaan akan anak autis juga tak kalah penting. "Jika mereka merasa diterima, dengan mendapatkan kesempatan sekolah atau main di taman bersama anak-anak lainnya, anak autis tidak merasa minder. Penerimaan juga membantu anak autis untuk berkembang lebih baik. Pemulihan autisma juga bisa lebih baik. Mereka menjadi lebih percaya diri, mau bergaul, dan tidak lagi di-bully," terangnya.

Ia mengakui, kebanyakan anak autis mengalami bullying di sekolah. Mereka dianggap sakit dan bisa menularkan penyakit kepada anak lainnya. Padahal, lanjutnya, anak autis tidak aneh dan tidak sakit namun mengalami gangguan perkembangan. Anak autis bukan sakit jiwa tapi individu ini memang unik. Mereka menunjukkan reaksi yang berbeda, bahkan ekstrem, terhadap hal-hal dan situasi yang terkait dengan indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan pengecapan.

Melly menjelaskan, ada tiga gejala inti individu dengan ganguan spektrum autisma. Di antaranya, gangguan komunikasi dua arah, kemungkinan lainnya ia bicara terus-menerus atau bahkan tidak bisa bicara sama sekali; gangguan sosialisasi, tidak bisa bergaul atau menolak bergaul, merasa nyaman dengan diri sendiri; dan perilaku yang menonjol, ia merasa memiliki dunia sendiri, dan sering melakukan gerakan berulang.

"Setiap anak autis unik. Ada yang tidak mengalami gangguan namun ada juga yang mengalami satu bahkan lebih gangguan ini. Gejala pada anak autis tidak ada yang sama," ungkapnya.

Autismaze
Harapannya, masyarakat bisa lebih mengerti dan menerima kondisi anak autis yang unik. Untuk itulah, YAI menggelar kegiatan bertajuk Autismaze, sebagai salah satu bentuk kampanye peduli autisma.

Berlangsung di Epicentrum Walk, Kuningan, pada 28-30 September 2013, YAI mendirikan wahana labirin otak berukuran 255 meterpersegi yang juga diberi nama Autismaze. Melalui wahana ini, Melly mengatakan, YAI ingin mendemonstrasikan kepada masyarakat umum bagaimana keunikan anak autis.

"Wahana labirin otak ini bisa dikunjungi siapa saja, anak, remaja, dewasa. Idealnya, wahana ini menampung lima orang," terangnya.

Labirin otak Autismaze ini akan mengajak pengunjung untuk lebih mengerti anak autis. Caranya, setelah bertemu di zona pertama, anak autis akan menuntun pengunjung menelusuri tujuh zona lainnya. Sejak awal memasuki Autismaze, pengunjung akan mendapatkan pengetahuan mengapa anak autis itu unik. Dijelaskan bahwa tidak seperti orang normal, anak autis memiliki ambang batas panca indera yang tidak seimbang, bisa terlalu tinggi (hypo) atau terlalu rendah (hyper).

Berbeda dengan manusia normal yang memiliki ambang batas panca indera seimbang sehingga bisa mengontrol emosi dan mengekspresikannya dengan baik. Ketidakseimbangan ambang batas panca indera inilah yang memicu tingkah laku unik anak autis.

Selanjutnya, pada zona di dalam labirin otak yang dibagi berdasarkan lima indera (pendengaran, penglihatan, penciuman, peraba, pengecap), Autismaze menstimulasikan cara kerja otak anak autisma. Harapannya, Anda akan lebih mengerti mengapa ada anak autis yang ketika melihat cahaya merasa seperti serangan serbuan jarum ke matanya.

Anda juga akan lebih memahami, mengapa anak autis hypersensitif mendengar suara detik jam seperti suara yang sangat keras dan mengganggunya. Atau mereka yang tergolong hypo-accoustic hanya bisa menangkap beberapa suara bahkan tidak bisa menangkap suara yang Anda dengar.

Begitu pun dengan penciuman. Anda mungkin bisa mencium aroma mawar yang lembut dan menyukainya. Namun pada beberapa anak autis, ia menyukai bunga mawar karena keindahannya tapi tidak suka aroma yang menurut mereka terlalu menyengat.

Lain lagi dengan indera peraba dan pengecap. Pada beberapa anak autis, sentuhan lembut dari Anda bisa menjadi hal yang paling tidak menyenangkan baginya. Anak autis, meski tidak semua mengalaminya, juga bisa menjadi sangat pemilih terhadap makanan karena mengalami gangguan pada indera perasanya.

Ia menambahkan, dengan pengertian dan penerimaan masyarakat terhadap anak autis, para orangtua dengan anak autis pun akan merasakan manfaatnya.

"Sebenarnya orangtua yang paling berat posisinya. Kampanye semacam ini paling dibutuhkan oleh para orangtua. Karena mereka sangat membutuhkan dukungan. Hanya dengan penerimaan, anak-anak autis bisa terbantu untuk pulih supaya bisa menyusul perkembangan seperti anak lain seusianya," terang Melly.

Apple Masih Jadi Perusahaan Paling Inovatif

Tahun ini lembaga Boston Consulting Group (BCG) di Amerika Serikat kembali merilis daftar perusahaan paling inovatif di dunia. Meski dianggap minim inovasi namun Apple masih keluar sebagai jawara di tahun ini.

Prestasi ini adalah untuk kesembilan kalinya bagi Apple mendapatkan gelar perusahaan paling inovatif dari BCG. Berada di bawah Apple ada si musuh bebuyutannya, Samsung. Perusahaan asal Korea Selatan ini mengalami kenaikan cukup pesat karena masih menempati posisi 26 pada 2008 lalu.

Samsung sendiri harus bangga bisa menjegal Google yang tahun ini harus puas menghuni posisi ketiga. Padahal Google sudah selama 7 tahun berturut-turut, sejak 2006, berada di urutan nomor 2. Sedangkan rival Samsung dari senegaranya, LG, hanya berada di urutan ke-25, seperti dilansir dari wowkeren.com.

BCG memuji lompatan Samsung ini bisa diraih berkat kepemimpinan Lee Kun-Hee yang membawa perusahaannya semakin inovatif dari tahun ke tahun. Komitmen kepemimpinan di dalam tubuh Samsung inilah yang membuat BCG terkesan. "Laporan ini menempatkan lima faktor yang menjadikan kekuatan inovasi yaitu komitmen manajemen senior, kemampuan mengembangkan properti intelektual, fokus pada konsumen, manajemen portofolio inovasi dan proses yang baik," demikian tertulis dalam pernyataan.

BGC mengurutkan ranking ini dengan melakukan survei global pada sekitar 1.500 eksekutif senior dari berbagai latar belakang industri. Perusahaan teknologi memang dominan menempati posisi atas. Hanya ada satu dari perusahaan otomotif yang menempati posisi kelima yakni Toyota dari Jepang.

Misteri Mayat Terpotong Menjadi 13 bagian

Di antara sekian banyak kasus yang pernah ditangani ahli forensik Abdul Mun'im Idries, ada satu kebengisan terhebat yang mungkin tak pernah bisa dilupakan Mun'im. Kebengisan yang terjadi pada 32 tahun silam itu terangkum dalam buku Indonesia X-Files, karya Mun'im Idries.

Dalam bukunya, Mun'im bercerita tentang 2 dus mencurigakan yang ditemukan di trotoar Jalan Sudirman, Jakarta Selatan. Dari sanalah kebengisan terhebat berasal. Di dalamnya terdapat 13 potong tulang-belulang beserta kepala, dan 180 sayatan daging bersama isi perut, berita diambil dari Liputan6.com.

Kedua dus itu menyebarkan bau busuk. Namun tak ada yang berani memeriksa isi di dalam dus-dus itu sebelum akhirnya 2 gelandangan mengaisnya. "Semuanya dapat disusun menjadi jasad manusia," demikian tertulis dalam buku Indonesia X-Files.

"Si pembunuh tak hanya memotong-motong jasad korban secara sistematik, sempat pula menyayat dan mengupas seluruh daging dari tulang korbannya!"

Pemeriksaan pun dilakukan. Mun'im menyimpulkan sang korban berusia antara 18 hingga 21 tahun dengan tinggi badan 165 cm, bertubuh tegap dan agak gemuk. Korban juga memiliki beberapa tahi lalat.

Melalui jasad itu, Mun'im juga berhasil mengungkap penyakit sang korban, fimosis. Yakni lubang saluran urine yang sangat sempit di ujung kemaluan yang tak bersunat.

Untuk bisa melakukan kebengisan macam itu bukanlah hal mudah. Kemungkinan pelaku lebih dari 2 orang. "Mengerat tulang dan mengelupasi mayat bukan pekerjaan mudah."

Butuh waktu tak kurang dari 2 jam untuk sebuah tim forensik terlatih melakukan bedah mayat. Karenanya pelaku diduga menghabiskan sekitar 3-4 jam untuk melakukan hal ini. Namun sayang, puluhan tahun berlalu identitas sang korban masih menjadi misteri.