Dunia Pendidikan Indonesia Mengalami Tsunami Moral


Ketua Asosiasi Badan Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPTSI) Jawa Barat Sali Iskandar menilai kondisi ini memperlihatkan telah terjadi tsunami moral dalam dunia pendidikan. Ini terkait dengan catatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

Dalam setahun terakhir, lebih dari 100 dosen setingkat lektor, lektor kepala, dan guru besar, tertangkap melakukan plagiasi. Dalam kurun waktu yang sama, sekitar 400 perguran tinggi swasta (PTS) diketahui telah melakukan pemalsuan data serta dokumen.

“Kami merasa prihatin dengan kondisi ini, Inilah tsunami moral yang paling berat dalam dunia pendidikan. Kalau dosen memasukan dokumen bagaimana moralnya. Ini pangkalnya karena hilang kaidah-kaidah Pancasila yang seharusnya mau tidak mau, suka tidak suka tetap terimplementasikan,” kata Sali dilansir dari pikiran-rakyat.com.

Menurut dia apa yang terjadi saat ini dalam dunia pendidikan merupakan buah dari apa yang ditanaman bertahun-tahun lampau. Dalam dunia pendidikan apa yang ditanam saat ini tidak langsung dipanen saat ini juga tapi baru dapat ditanam dua puluh tahun menadatang. 

Untuk sanksi sendiri, Sali menilai baik pidana maupun perdata sudah diatur tapi terpenting bukan bagaimana menjatuhkan sanksi tapi perilaku itu pendidikak harus sejalan dengan etika.

“Kalau dunia pendidikan sudah seperti itu kita akan kehilangan satu atau dua generasi bermoral. Sanksi diberikan tidak hanya pidana dan perdata tapi harus menindak dan mendidik etika dan moral,” ujar Sali.

Dia menyarankan agar saat ini semua perguruan tinggi baik negeri maupun swasta dapat duduk bersama untuk merancang kode etik. Selain itu dalam pengawasannya juga dilakukan bersama mulai dari tingkat dosen, ketua jurusan, dekan hingga rektor. Bukan saling tuding antara satu dengan yang lainnya.

“Saran saya setiap perguruan tinggi berkumpul dan membuat kode etik. Jangan saling menyalahkan walaupun kode etik setiap perguruan tinggi sudah ada tapi bentuk pengawasan lemah. Kalau ada kasus baru muncul baru ramai-ramai,” kata Sali.

0 Response to "Dunia Pendidikan Indonesia Mengalami Tsunami Moral "

Post a Comment